Minggu, 14 November 2010

Kingdom of Solomon, Tawaran Baru Sinema Iran


Para nabi adalah manusia-manusia agung dan teladan sempurna bagi umat. Tak berlebihan jika perjalanan hidup mereka banyak diabadikan dalam kitab-kitab suci. Tentu saja penukilan kisah-kisah tersebut bukan sekedar untuk memberikan hiburan tetapi merupakan sarana untuk membeberkan kehidupan nyata para nabi dan tujuan luhur dakwahnya. Sebagaimana dalam kitab-kitab suci lainnya, al-Quran juga banyak memiliki kisah para nabi seperti Nabi Adam as, Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as, dan Nabi Muhammad saw. Dalam kisah-kisah itu diceritakan mengenai langkah-langkah besar para Nabi as dalam memandu umat manusia. al-Quran bukan hanya bercerita tetapi juga mengemasnya dengan begitu indah dan apik. Sebagai misal, al-Quran menyuguhkan kisah Nabi Yusuf as dengan sangat indah dan menyentuh dan menyebutnya sebagai Ahsanul Qashash, kisah terbaik.
Salah satu kisah nabi yang tak kalah menariknya dalam al-Quran adalah kisah Nabi Sulaiman as. Dalam surat an-Naml, kisah nabi yang bisa berbicara dengan bahasa hewan itu dibedah dari berbagai sisi. Kisah itu dimulai dengan ayat-ayat yang menceritakan mukjizat dan keistimewaan yang diberikan Allah swt kepada Nabi Sulaiman as. Dalam kisah Nabi Daud dan Sulaiman as dengan jelas diceritakan bagaimana keberhasilan bapak dan putranya itu dalam memerangi kesyirikan dan penyembahan berhala di zamannya hingga mewujudkan sebuah kerajaan Ilahi yang adil dan sejahtera. Sebuah kerajaan yang perangkat utamanya adalah ilmu pengetahuan dan makrifat. Kerajaan Nabi Sulaiman as bukanlah kerajaan biasa. Kerajaan Nabi Sulaiman berpadu dengan kekuatan mu'jizat. Kemampuan Nabi Sulaiman dalam menguasai burung-burung, jin, dan angin merupakan sebagian dari mu'jizat yang membuat kerajaan Nabi Sulaiman disegani oleh semua bangsa dan tersohor di mana-mana.
Di sepanjang sejarah, banyak seniman yang mengisahkan perjalanan hidup Nabi Sulaiman as dalam bentuk puisi, drama, dan lukisan. Seiring dengan munculnya teknologi sinema, kisah nabi Sulaiman as pun di usung ke layar lebar. Kisah Nabi Sulaiman as untuk pertama kalinya difilemkan pada tahun 1909 oleh Stuart Blackton berjudul The Judgement of Solomon. Namun film berdurasi pendek dan hanya hitam-putih itu tak mampu menampilkan kisah Nabi Sulaiman itu dengan apik. Berikutnya pada tahun 1959 King Vidor menggarap kisah nabi bani Israel itu dalam film Solomon and Sheba. Film ini menyoroti secara khusus kedengkian kakak Nabi Sulaiman atas diangkatnya Sulaiman sebagai pewaris tahta kerajaan Nabi Daud as. Sayangnya film yang dibintangi oleh Yul Brynner ini menampilkan kisah Nabi Sulaiman versi yahudi yang banyak memuat penyelewengan sejarah.
Pada tahun 1997, kisah Nabi Sulaiman dikemas dalam film televisi oleh Roger Young, namun film ini pun sangat kental dengan perspektif yahudi. Dimensi spiritual Nabi Sulaiman tidak banyak disorot dalam film yang berjudul Solomon ini dan banyak menyisipkan penyimpangan sejarah.
Kini di tengah monopoli film-film bertemakan kisah para Nabi dari perspektif yahudi, para sineas Iran berusaha menggugat monopoli tersebut dan menawarkan alternatif baru dari sudut pandang Islam dan al-Quran. Film Kingdom of Solomon garapan Shahriar Bahrani merupakan film produksi Republik Islam Iran yang baru saja ditampilkan di layar lebar. Film ini mengetengahkan sebagian dari perjalanan hidup Nabi Sulaiman dengan bersumberkan dari riwayat al-Quran dan hadis.
Film yang berhasil menyabet 5 penghargaan utama dalam Festival Film Fajr 2010 Tehran itu dimulai dengan kisah pengangkatan Nabi Sulaiman sebagai Raja pasca wafatnya sang ayah, Nabi Daud as. Kala itu muncul ramalan yang mengisyaratkan bahwa setan-setan dan jin berencana menghancurkan dunia manusia. Nabi Sulaiman segera mengumpulkan para rohaniawan dan ilmuwan bani Israel untuk menghadapi konspirasi tersebut. Ironisnya mereka justru sering melakukan perbuatan zalim dan memakan harta riba dari rakyatya. Mereka bahkan menuding Nabi Sulaiman sebagai pengkhayal dan bodoh. Melihat kenyataan itu, Nabi Sulaiman as lantas memberi tugas kepada para saudara dan orang-orang terdekatnya untuk melindungi rakyat.
Namun sebagaimana yang diramalkan, pasukan setan dan jin akhirnya menyerang negeri Bani Israel. Banyak rakyat yang kerasukan jin dan menderita penyakit aneh sampai-sampai istri Nabi Sulaiman as pun turut dibunuh. Allah swt segera menurunkan bantuannya dan Nabi Sulaiman as diberi mukjizat berupa kemampuan untuk menguasai angin. Akhirnya Nabi Sulaiman as pun berhasil memenangkan peperangan. Lantas dengan kekuatannya yang makin bertambah, Nabi Sulaiman as memutuskan untuk mendirikan kerajaan yang lebih besar dan kuat guna menegakkan ajaran Ilahi.
Kisah tadi merupakan cuplikan singkat dari seri pertama Film Kingdom of Solomon. Rencananya kelanjutan dari kisah Nabi Sulaiman itu akan ditampilkan dalam seri kedua dan ketiganya yang segera akan digarap. Sebelumnya, Shahriar Bahrani, sutradara film ini juga sempat membuat film bertema keagamaan seperti film serial televisi Saint Mary yang mengisahkan perjalanan hidup Bunda Mariam, ibunda Nabi Isa as menurut perspektif al-Quran.
Dalam menggarap film Kingdom of Solomon, Bahrani banyak menampilkan bintang-bintang ternama Iran dan menggunakan teknologi visual-digital CGI (Computer-Generated Imagery) berupa pencitraan grafik komputer tiga dimensi. Bahkan film ini terbilang sebagai pengalaman pertama para sineas Iran dalam menggunakan teknologi pencitraan digital.
Sebenarnya penggarapan Film Kingdom of Solomon telah dimulai sejak tahun 2005 melalui riset, pembangunan lokasi dan pentas film, dan pemilihan para pemain film. Efek visual film ini digarap di Hongkong dan terbilang sebagai film terdepan Iran dari sisi sinematografi, dekorasi film, rancangan busana, dan tata rias wajah.
Saat digelarnya Festival Film Internasional Fajr ke-28, Kingdom of Solomon berhasil meraih 9 nominasi dan terbilang pencetak rekor terbaru. Film garapan Shahriar Bahrani ini memenangkan 5 penghargaan utama Festival Film Fajr 2010 dalam kategori tata rias terbaik, musik latar terbaik, efek suara terbaik, efek visual terbaik dan pemeran pembantu terbaik. Kingdom of Solomon juga berhasil mendapat penghargaan khusus Bendera Emas Festival Film Fajr selaku film terbaik penyebar ajaran Ilahi.
Kingdom of Solomon yang telah dirilis di bioskop-bioskop Iran semenjak 6 Oktober lalu itu mendapat sambutan luas masyarakat Iran bahkan telah memecah rekor penonton terbanyak di Iran. Film yang mengangkat kisah al-Quran ini bahkan berhasil mendorong orang-orang yang tidak pernah datang ke bioskop turut bertandang ke gedung sinema untuk menontonnya.
Sutradara film, Shahriar Bahrani menuturkan, "Dari sisi penceritaan dan diskripsi kenyataan, Kingdom of Solomon sama sekali tidak memiliki titik gelap. Kami semua berusaha mengerjakan karya kami ini berdasarkan informasi sejarah. Saya pikir film ini memiliki jutaan penonton di seluruh dunia yang ingin menyaksikan gambaran kehidupan Nabi Sulaiman as di layar lebar".
Menyinggung relevansi film yang digarapnya itu dengan realitas dunia saat ini, Bahrani menjelaskan, "Saat ini ekonomi dunia telah dinodai dengan riba dan kejahatan finansial benar-benar telah menjadi masalah serius. Dalam perspektif Islam, harta yang bersih dan halal merupakan pondasi kehidupan yang baik sementara riba penoda kehidupan. Saya dalam film ini ingin menegaskan bahwa riba di masa lalu juga telah menghancurkan moral dan spiritualitas di dalam masyarakat dan seorang nabi seperti Sulaiman berusaha bangkit menentangnya. Sebagian dari setan yang ditampilkan dalam film ini merupakan segolongan setan yang berhasil bertahan hidup lantaran perilaku riba sekelompok kalangan".
Selain memilik tampilan dan efek visual yang memukau, Kingdom of Solomon merupakan film yang sarat dengan pelajaran hidup. Karena itu film ini tidak hanya memiliki daya tarik visual yang menawan tetapi juga layak menjadi tontonan edukatif bagi semua kalangan. Rencananya dalam waktu dekat, Kingdom of Solomon juga akan diputar di pelbagai negara. (IRIB/LV)
 

0 komentar:

Posting Komentar