Jumat, 12 November 2010

Larangan Berjilbab: Muslimah Turki Kuliah Di Bosnia


Sarajevo (voa-islam)Sekitar 1.000 mahasiswa meninggalkan rumah mereka di Turki untuk bergabung dengan universitas di Bosnia setelah tertarik dengan biaya hidup yang lebih rendah hidup dan juga memungkinkan siswi untuk mengenakan jilbab.

Turki adalah negara sekuler yang melarang wanita untuk mengenakan jilbab di universitas, namun di Bosnia larangan seperti itu tidak ada dan ini adalah salah satu alasan yang disebutkan oleh para generasi muda Turki untuk menempuh perjalanan yang singkat untuk menyelesaikan studi mereka di tiga universitas internasional di Sarajevo yang dua diantaranya didanai oleh Turki.

Hari Senin lalu, Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan secara resmi telah meresmikan satu Universitas Internasional baru di Sarajevo, di pinggiran ibukota Bosnia, dalam sebuah upacara pembukaan,dia mengatakan: "Saya berharap universitas ini menjadi jembatan budaya yang menghubungkan antara masyarakat dan menjamin perdamaian di Balkan."

Said Anis Gigi dari Istanbul, seorang mahasiswa teknik di Universitas Internasional Sarajevo berkata: " Ada banyak masjid di sini dan makanan yang sangat lezat yang sangat mirip dengan budaya kami "Di mata Muhammad Junir dari kota Bursa, Turki, yang mengambil jurusan ekonomi di Sarajevo bahwa" belajar di sini lebih ekonomis dari pada pergi ke Amerika Serikat atau Kanada atau negara-negara Eropa, jadi saya lebih memilih disini".

Jahidah Nour Jonuk yang kuliah jurusan teknik menjelaskan bahwa ia datang ke Bosnia karena "masalah jilbab," menegaskan bahwa ia tidak mungkin kuliah di perguruan tinggi negeri atau swasta manapun di Turki setelah lulus SMa Agama, sementara rekan wanitanya Wildan Manji berkata: "Kami senang berada di sini kaum Muslimin Bosnia Mereka tampak seperti kami. "

Sebagian besar mahasiswa Turki di Sarayevo adalah perempuan dan sebagian besar dari mereka mengenakan cadar dan mengatakan mereka tidak dapat masuk kuliah di universitas-universitas Turki setelah lulus dari sekolah-sekolah agama,yang merupakan satu-satunya sekolah yang mengizinkan untuk memakai jilbab.

Kebanyakan warga Turki yang berasal dari keluarga yang taat beragama bergabung dengan sekolah menengah agama yang mengalokasikan 40% dari manhaj pendidikannya untuk materi agama dan sisanya untuk bahan lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar