Jumat, 12 November 2010

Pemerintah Siap-Siap Tanggung 61.884 Ternak Korban Merapi


Ilustrasi
JAKARTA - Pemerintah kembali menegaskan akan memberikan santunan kepada warga yang ternaknya yang menjadi korban letusan Gunung Merapi. Hanya saja pemerintah belum menetapkan mekanisme pembayarannya.

Hingga saat ini data yang sudah masuk ke Kementerian Pertanian (Kementan) sapi yang berada di sekitar Gunung Merapi sebanyak 61.884 ekor. Data tersebut kemungkinan masih terus bertambah karena setiap hari terus selalu up date.

"Sudah berkali-kali saya katakan bahwa pemerintah siap membeli dan memberikan ganti rugi bagi warga yang ternaknya menjadi korban Merapi. Pemerintah telah siapkan dana Rp100 miliar untuk keperluan ini. Jadi petani jangan resah,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Suswono di acara Expo Nasional Inovasi Perkebunan (ENIP) 2010 di Jakarta Convention Centre, Jumat (12/11/2010).

Siswono mengungkapkan untuk sapi pedet (sapi yang masih kecil) akan diganti uang sebesar Rp juta, sapi dara Rp7 juta, sapi yang sudah bunting Rp9 juta, dan sapi laktasi atau sapi perah yang sudah menghasilkan susu akan diberikan ganti rugi Rp10 juta.

Perhitungan berbeda berlaku bagi sapi yang masih hidup. Pemerintah akan mengganti sapi yang masih hidup apabila warga ingin menjualnya. Kementan menetapkan bahwa untuk sapi hidup dihitung berdasarkan berat badannya. Untuk sapi pejantan hidup dihargai Rp22.000 per kilogram (kg), sementara untuk sapi betina hidup dihargai Rp20.000 per kg.

“Harga pembelian ini saya pikir merupakan harga yang layak. Sebelumnya kan banyak  kabar bahwa warga menjual ternaknya dengan harga yang murah,” katanya.

Sapi-sapi ataupun ternak lain tersebut harus juga diungsikan ke tempat yang lebih aman. Karena pengalaman selama ini, kata Suswono, warga yang sudah berada di pengungsian tiap hari selalu kembali ke rumahnya masing-masing untuk memberikan pakan.

“Tingkat emosional petani dengan ternaknya itu sangat kuat. Jadi walaupun menantang bahaya, mereka tiap hari tetap nekad ke rumahnya masing-masing untuk sekadar memberikan pakan pada ternaknya. Karena itulah saya minta agar ternaknya juga diungsikan,” katanya.

Sekarang ini, kata dia, sudah ada 868 ekor sapi yang sudah berada di tempat penampungan sementara atau tempat pengungsian. Sapi-sapi sebanyak itu tersebar di 19 titik penampungan. Hanya saja ketika berada di tempat penampungan ini juga timbul persoalan. Sebab untuk mendapatkan pakan, harus diambil dari daerah lain yang jaraknya cukup jauh.(Sudarsono/Koran SI/wdi)

0 komentar:

Posting Komentar