Kamis, 11 November 2010

Sayid Hasan Nasrullah: Musuh Incar Muqawama

Sekjen Gerakan Perlawanan Islam Lebanon (Hizbullah) Sayid Hasan Nasrullah menegaskan, "Kita saat ini berada dalam kondisi yang sangat sensitif." Menurutnya, kami merasa bahwa muqawama memasuki babak baru dan menjadi incaran musuh. Hal ini disampaikan Sayid Hasan Nasrullah saat berpidato di Gedung Sayidus Syuhada, Beirut memperingati hari syahidnya Ahmad Qashir yang gugur tahun 1982. Demikian dilaporkan Kantor Berita IRNA Kamis (11/11).
Terkait peluncuran buku memorial Mantan Presiden Amerika, George W. Bush dan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, Sayid Hasan Nasrullah mengatakan, buku tersebut membuktikan bahwa aksi militer ini bukan hanya menjadikan Irak dan Suriah sebagai targetnya, namun sebuah aksi penghancuran terhadap Irak, Suriah, Lebanon dan Iran. Hal ini membuktikan kebuasan mereka. Buku memorial Bush dan Blair mengungkap perang di Irak dan tujuannya.
Ahmad Qashir pada tanggal 11 November 1982 melakukan aksi gugur syahid dan menjadikan markas komando pasukan Israel di kota Shur di selatan Lebanon sebagai targetnya. Aksi ini berhasil menghancurkan markas komando Israe. Dalam aksi bom mati syahid ini, 89 tentara Zionis tewas dan 86 lainnya luka-luka. Sebelumnya, tentara Israel menyerang Libanon pada bulan Juni tahun itu dan bergerak maju hingga ke Beirut, ibukota Lebanon. Aksi militer Israel itu menyebabkan ribuan warga sipil Libanon tewas atau luka-luka.
Sementara itu, pihak Israel setelah beberapa hari dari aksi ini akhirnya mengakui sebanyak 141 tentaranya tewas dalam serangan gugur syahid Ahmad Qashir dan sepuluh lainnya dinyatakan hilang. Aksi Ahmad Qashir menjadi mimpi buruk bagi Israel dan menandai awal serangan serupa yang dilakukan para pejuang. (IRIB/IRNA/MF)

0 komentar:

Posting Komentar